Ada 1953 Pemberitahuan dan 734 Temuan Pelanggaran Pemilu, Kerja Bawasl Bukan Penipuan



Hal itu diungkapkan Anggota Bawaslu Puadi menanggapi pemberitaan miring terkait kerja Bawaslu saat Pemilu Serentak 2024 dalam podcast YouTube. Badan intelijen politik RMOLyang dikutip Rabu (5/1).

Ia membeberkan jumlah pemberitahuan dan temuan dugaan pelanggaran Pemilu Serentak 2024 yang ditolak berjumlah lebih dari 2 ribu.



“Sampai 12 April 2024, laporannya ada 1.953 laporan. Lalu temuannya ada 734 temuan. Jadi ini signifikan sekali di seluruh Indonesia,” kata Puadi.

Koordinator Divisi Pelanggaran, Data dan Informasi Bawasl Indonesia ini menjelaskan, baik laporan yang masuk maupun temuan dilacak sesuai jenis pelanggarannya.

Jadi 1953 itu tahun sebenarnya proses itu berlangsung. Jadi, laporan-laporan itu ada yang masuk ruang etik, pelanggaran administrasi, ada pula yang berakhir pada tindak pidana pemilu, jelasnya.

Untuk itu, dia menegaskan laporan yang beredar berbagai pihak bahwa kerja Bawaslu kurang maksimal dalam menangani dugaan pelanggaran pemilu adalah tidak benar.

Artinya Bawaslu bukan penipu karena apa? Bawaslu bilang apa. sesuai dengan datanya. Jadi kalau ada yang bilang Bawaslu hanya bicara, tidak mengikuti pesan, ternyata kita punya buktinya, kata mantan anggota Bawaslu itu kepada Provinsi DKI Jakarta.

“Ada 1.953 laporan. Artinya yang dilaporkan masyarakat ditindaklanjuti oleh Bawasla, sedangkan temuannya 734,” tambah Puadi. artikel dengan logo berita rmol

Temukan berita terkini tepercaya dari kantor berita politik RMOL di berita Google.
Mohon mengikuti klik pada bintang.



Quoted From Many Source

READ  Kesaksian PAN soal kecurangan penghitungan suara di Jember

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *