Jokowi menanam bibit balas dendam pada Pilpres 2024



Pengamat budaya Soegeng Rahardjo Djarot atau kerap disapa Eros Djarot menilai, Jokowi terlibat dalam Pilpres 2024 mulai dari membentuk koalisi hingga menentukan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).

Dia menjelaskan, pembentukan koalisi dan kaitannya dengan penetapan calon presiden dan wakil presiden dipengaruhi oleh Jokowi melalui intervensi aparat penegak hukum.



Eros menyebut cara tersebut merupakan politisasi penegakan hukum yang merugikan elite politik. Sehingga, ada kesan adanya tekanan agar usulan Jokowi untuk berkoalisi dan menentukan calon presiden dan wakil presiden bisa terlaksana.

“Bukankah mereka yang disandera saat ini sedang marah? Aku tidak bisa berkata apa-apa saat ini. Tapi benih balas dendam sudah mulai ditanam. Aku bisa melihatnya pada teman-teman kita semua,” kata Eros dalam podcast. di saluran YouTube Abraham Samad, dikutip Badan intelijen politik RMOL pada Senin (29 Januari).

Saat itu, Abraham spontan memprovokasi Eros lewat pertanyaan yang menyebut nama partai yang ditindas Jokowi lewat aparat penegak hukum.

“Rata-rata pimpinan partai disandera. Ada beberapa menteri dan kepala daerah juga disandera, jadi harus ikut juga. Kok bisa?” Abraham bertanya.

Eros belum langsung menanggapi secara spesifik salah satu pihak yang bisa dikatakan mendapat tekanan dari Jokowi. Namun, ia mempertanyakan konsep presiden ketujuh RI dalam mengatur dan membangun bangsa dan negara.

“Saya bilang itu berbahaya. Karena sebenarnya apa? Pak Jokowi kurang tahu ya? Kurang tahu, belajar dari sejarah. Kalau negara satu partai seperti di China , maka kekuatannya mutlak mutlak, makanya kamu dia bisa melakukan apapun yang dia mau, apapun yang dia mau. Ya,” jelas Eros dengan sinis.

READ  Viral parkir basement apartemen Serpong Cisauk terendam banjir akibat tanggul jebol, puluhan mobil terendam air

“Tetapi ini adalah sistem multi-partai dan… checks and balances walaupun tidak sempurna, tetap ada. Jadi tidak mungkin dia (Jokowi) totalitas. Jadi sekarang tunggu saat ini,” lanjutnya.

Melihat hal tersebut, Eros yakin partai yang disandera Jokowi akan bangkit kembali pada waktunya. Ia bahkan membeberkan elite politik yang menurutnya menjadi korban ambisi ayah Jibran Rakabuming Raka.

“Pada saatnya nanti mereka yang disandera akan membalas dendam karena dipermalukan. Kalau saya melihat ini, maafkan saya SayangkuYusril, ini adalah teman saya. Dia seorang profesor, tapi kenapa dia tidak mengambil hati? “Dia harus tunduk pada Gibran di hatinya,” kata Eros. artikel dengan logo berita rmol

Temukan berita terkini tepercaya dari kantor berita politik RMOL di berita Google.
Mohon mengikuti klik pada bintang.



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *