Jutaan warga India memberikan suaranya di tengah cuaca terik yang mencapai 40 derajat Celcius



Sebagai perbandingan, jumlah pemilih pada Tahap 1 dan Tahap 2 masing-masing sebesar 66,1 dan 66,71 persen.

Sementara itu, pada tahap ketiga ini, hanya 60 persen dari 172 juta pemilih yang berhak memberikan suaranya di 12 negara bagian untuk memilih 93 anggota Parlemen di majelis rendah Parlemen India yang beranggotakan 543 orang.



Rendahnya jumlah pemilih pada tahap ketiga ini sebagian disebabkan oleh cuaca panas yang tidak sesuai musimnya dan gelombang panas yang terus melanda sebagian besar semenanjung India.

Suhu di wilayah tersebut berkisar sekitar 40 derajat Celcius dan Departemen Meteorologi India telah memperingatkan bahwa wilayah tersebut juga akan dilanda gelombang panas pada akhir pekan.

Para pemilih diimbau untuk mengambil tindakan pencegahan dan disarankan untuk mengenakan pakaian yang ringan dan longgar serta tetap terhidrasi.

Komisi Pemilihan Umum India menyatakan telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengurangi panas di TPS dengan menyediakan air, elektrolit, dan tempat berlindung di setiap TPS.

“Fasilitas minimal seperti air, tempat penyimpanan, toilet, ramp, relawan, kursi roda, dan listrik tersedia untuk memastikan setiap pemilih, termasuk lansia dan penyandang disabilitas, dapat dengan mudah memberikan suaranya,” kata KPU India. EFE.

Diadakan setiap lima tahun sekali di India, pemilihan umum biasanya diadakan pada bulan April dan Mei. Bulan-bulan ini adalah musim panas.

Namun tahun ini, India dan wilayah sekitarnya mengalami salah satu musim panas terpanas yang pernah tercatat, yang menyebabkan beberapa kematian di Asia Selatan.

Masa pemungutan suara tujuh tahap akan berakhir pada 1 Juni dan penghitungan suara akan dilakukan pada 4 Juni.

READ  Sebagai Menteri ATR/BPN, AHY akan menjabat beberapa menteri: dari Airlangga, Bahlil hingga Basuki

Perdana Menteri Narendra Modi mengincar rekor masa jabatan ketiga berturut-turut. Kampanye Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Modi telah dirusak oleh penghinaan anti-Muslim yang dipelopori oleh perdana menteri untuk menghalangi masyarakat memilih blok oposisi yang dipimpin oleh Kongres Nasional India.

Pihak oposisi menuduh kampanye Modi memecah belah masyarakat dan menghasut kebencian agama.artikel dengan logo berita rmol

Temukan berita terkini tepercaya dari kantor berita politik RMOL di berita Google.
Mohon mengikuti klik pada bintang.



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *