Pendapatan ekspor batu bara anjlok, laba Toba Energi tembus Rp 124,8 miliar


Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten pertambangan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 86,33% pada tahun 2023.

Berdasarkan laporan keuangan terkini, laba bersih emiten terafiliasi Pandu Sjahrir ini per Desember 2023 tercatat sebesar USD 7,9 juta atau setara Rp 124,8 miliar. Sedangkan pada tahun 2022, perseroan akan membukukan laba sebesar $57,8 juta.

Di lini atas, perseroan melaporkan pendapatan kontrak sebesar USD 501,26 juta atau setara Rp 7,91 triliun atau 21,16% secara tahunan (year-on-year). Harga pokok penjualan turun 12,47% dari tahun ke tahun menjadi $437,4 juta dari sebelumnya $499,7 juta.

Penjualan batubara untuk ekspor turun 33,4% year-on-year menjadi 378,7 juta. Rp. Pada periode yang sama, penjualan batubara dalam negeri mencapai SU$54,03 juta, meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar 285,7%.

Selain itu, TOBA mencatat pendapatan listrik sebesar $59,16 juta, penjualan inti TBS dan minyak sawit mentah sebesar $5,9 juta, pendapatan pengolahan dan pembuangan limbah sebesar $3,18 juta, dan pendapatan sewa kendaraan listrik sebesar $3,18 juta senilai USD 217,989.

Nilai aset perseroan tercatat sebesar $947,8 juta pada akhir tahun ini, naik dari sebelumnya $899,3 juta. Sedangkan posisi liabilitas TOBA sebesar $524,15 juta. Ekuitas akan tercatat sebesar $423,6 juta pada tahun 2023.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel lain

Harga Batubara Naik, Permintaan Masih Tinggi?

(mkh/mkh)


Quoted From Many Source

READ  Ganjar-Mahfud Punya Program “Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *