Perjanjian Penjualan Saham Vale ditandatangani pada tanggal 26 Februari 2024


Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan segera menandatangani perjanjian pelepasan atau penjualan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada pekan depan, Senin 26 Februari 2024.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengakui peresmian perjanjian tersebut memang terlambat. Meski demikian, pemerintah memastikan pengambilalihan saham INCO dari induk usaha BUMN Pertambangan, MIND ID, sebesar 14% saham akan segera dilaksanakan.

Saham yang diterbitkan oleh pemegang saham lainnya yaitu Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM).

Maaf agak telat, saya janji minggu ini, tapi ternyata diundur sampai Senin siang (minggu) depan, kata pria akrab disapa Tiko itu saat ditemui di Ballroom Putri Duyung Ancol, Jakarta, Senin. . (19/2).

Pria bernama keluarga Tiko ini mengungkapkan, pada dasarnya para pemegang saham telah menyepakati harga 14% saham Vale Indonesia yang akan dibeli MIND ID. Namun pihaknya belum bisa membeberkan besaran nilai yang disepakati karena INCO merupakan perusahaan perdagangan publik.

“Sudah selesai. Tapi untuk harganya, saya belum mau membeberkannya karena itu bahan informasi publik, saya tunggu sampai Senin sore,” ujarnya.

Sebagai informasi, saham Vale Indonesia dimiliki oleh Vale Canada Limited sebesar 43,79% yang juga merupakan pengendali, dan 15,03% oleh Sumitomo Metal Mining.

Sedangkan 20% dimiliki oleh publik dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan MIND ID sendiri sudah memiliki 20% saham Vale Indonesia. Melalui proses penjualan ini, MIND ID akan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Vale Indonesia sebesar 14% hingga 34% untuk menjadi pemegang saham mayoritas.

READ  PDIP siap menjadi oposisi, Golkar yakin program Prabowo-Gibran akan terus berlanjut

Dalam kesempatan lain, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan Kementerian BUMN nantinya berhak mengangkat direksi dan komisaris tertentu.

Karena BUMN, pemerintah punya mayoritas terbesar, jadi berhak menentukan direksi mana, lalu komisaris mana, kata Arya saat ditemui di Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (19/2).

[Gambas:Video CNBC]

Artikel lain

Aksi Jual Mengerikan, Saham INCO Turun 12,88% Bulan Ini

(mkh/mkh)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *