Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan apresiasi atas kinerja positif yang dibukukan BRI hingga akhir tahun 2023. Sebelumnya pada Rabu (31/01), BRI mempublikasikan kinerja keuangan triwulan IV tahun 2023, dimana BRI berhasil membukukan laba sebesar 60,4 triliun setahun penuh Rp 2023 atau naik 17,5% dari tahun ke tahun (yoy).
Ia mengatakan keberhasilan tersebut tidak lepas dari profesionalisme dan pengelolaan yang telah diterapkan dengan baik di BRI.
“Kinerja gemilang BRI tidak mungkin terwujud tanpa adanya BRI tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini juga sejalan dengan langkah Kementerian BUMN yang terus mendukung BUMN untuk menjalankan usahanya secara transparan, bertanggung jawab, dan efisien, kata Erick Thohir dalam keterangannya, Kamis (1 Februari 2024). ).
Katanya, hal ini sejalan dengan komitmen BUMN untuk selalu melakukan transformasi dan perbaikan, dan tidak hanya itu tata kelola perusahaan yang baik yang ternyata baik. Di sisi lain, BUMN senantiasa menjaga amanah yang diberikan dengan melakukan transformasi dan perbaikan. Hingga akhir Desember 2023, BRI berhasil mendukung penyaluran kredit untuk tumbuh sebesar 11,2% year-on-year menjadi Rp 1.266,4 triliun.
Capaian tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit perbankan nasional yang sebesar 10,4% year-on-year sepanjang tahun 2023. Rinciannya, seluruh segmen kredit BRI mencatatkan pertumbuhan positif, segmen mikro mencatatkan setahun -pertumbuhan tahunan sebesar 10,9% menjadi Rp611,2 triliun. Segmen konsumer tumbuh sebesar 13,4% year-on-year menjadi Rp190,0 triliun, segmen UKM tumbuh sebesar 8,6% year-on-year menjadi Rp267,5 triliun, dan segmen korporasi tumbuh sebesar 13,8% year-on-year menjadi Rp197,7 triliun. triliun.
Portofolio pinjaman UMKM BRI berjumlah 84,4% dari total penyaluran pinjaman BRI atau setara Rp 1.068,7 triliun. Tidak hanya berhasil mempercepat penyaluran kredit melebihi capaian perbankan nasional, BRI juga berhasil menjaga kualitas kredit yang diberikan. Tercatat NPL BRI pada akhir Desember 2023 terkendali di angka 2,95% dengan NPL Cakupan sebesar 229,09%.
Sementara itu Pinjaman berisiko (LAR) BRI tercatat sebesar 13,8% pada akhir Desember 2023, turun signifikan dibandingkan LAR BRI pada puncak Covid September 2020 yaitu 29,8%. Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga akhir Desember 2023 BRI berhasil menghimpun DPK sebesar Rp1.358,3 triliun atau meningkat 3,9% year-on-year.
Capaian tersebut juga lebih baik dibandingkan DPK perbankan nasional yang tumbuh sebesar 3,8% year-on-year pada akhir Desember 2023. Penghimpunan DPK BRI masih didominasi dana murah (CASA) dengan persentase mencapai 64,4% atau setara Rp 874,1 triliun. .
Di tengah ketatnya likuiditas perbankan nasional akibat era suku bunga tinggi, BRI berhasil menjaga rasio likuiditas pada level wajar, dimana LDR BRI tercatat sebesar 84,2% pada akhir Desember 2023. Selain itu, BRI juga mampu menjaga rasio kecukupan modal (CAR) pada level yang memadai sebesar 27,3%.
Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai, perseroan masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik di tahun 2024. Dalam pemaparan Kinerja Keuangan 2023, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan keuntungan yang diperoleh BRI merupakan hak pemegang saham.
Melalui pembayaran pajak dan dividen, sebagian besar keuntungan sebesar Rp 60,4 triliun pada akhirnya akan dikembalikan kepada negara sebagai pemegang saham mayoritas dan kemudian digunakan untuk kepentingan masyarakat Indonesia melalui berbagai program pemerintah.
“Ini bukti nyata bahwa BUMN mempunyai fungsinya agen pembangunan A pencipta nilai dapat melakukan tugas secara bersamaan ekonomi A nilai sosial pada saat yang sama,” tambahnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
HUT ke-128, Ini 10 Prestasi BRI yang Fantastik!
(hura/hura)
Quoted From Many Source
